User Interface
Bismillah,
Apa itu user interface? Ketika kuliah di bidang informatika, kita akan sering menemukan istilah ini. User interface memang bukan yang utama dibandingkan seluruh komponen suatu sistem, tapi ia bisa menjadi yang pertama. Orang-orang kebanyakan akan memilih gadget dan mencapai tingkat kepuasaan penggunaan yang tinggi ketika user interface yang disediakan pada barang itu sangat baik. Outstanding. Sebuah perusahaan produsen barang-barang teknologi menjadi amat terkenal karna analisisnya terhadap penyediaan user interface berkualitas nomor satu. Hasil analisis ini memberikan kenyamanan dan kemudahan sedemikian rupa sehingga pengguna tak perlu repot-repot memikirkan segala kompleksitas dan kerumitan di balik layar interface itu. Ide ini begitu canggih sebagai solusi untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Hingga ide itu akhirnya banyak ditiru oleh perusahaan lainnya. Sayangnya ketika yang meniru lebih berhasil mereka hanya mengganggap perlu membayar uang tebusan atas tuduhan pelanggaran hak cipta. Selebihnya, yang meniru tetap merasa aman, tidak bersalah, dan bahkan lupa berterima kasih atas ide yang ditirunya hingga membuat ia berhasil sampai sejauh ini.
Oh, lupakah kita! User interface itu ternyata seperti mata kita, mulut kita, telinga kita, tangan kita, kaki kita, dan kulit kita. Kita tak sadar bahwa di balik mata ini ada cairan, urat, sensor yang membuat kita mudah melihat. Kita sering lupa bahwa di dalam mulit ada modul-modul lain bernama lidah dan gigi yang membuat kita dapat berbicara dengan baik. Ada pula telinga, tangan, kaki, dan kulit. Lebih-lebih kulit. Ia diprogram dengan memiliki sensor penerima ransangan pada lapisan terluar dan kemudian ia memiliki urat sebagai fungsi atau prosedur yang menghubungkan informasi dari luar ke dalam organ-organ tubuh hingga tubuh memberikan feedback, baik sebagai konfirmasi apa yang kita eksekusi sukses atau pesan error jika gagal.
Oh, sungguh. input/output sebuah sistem teknologi hanyalah keyboard. Baru-baru ini pula dikembangkan input suara, sidik jari, kornea mata. Bagaimana mungkin ada yang mengatakan bahwa komputer lebih canggih dari otak manusia, kecuali jika otak itu memang tak digunakan lagi. Sementara manusia telah ada sejak Nabi Adam A.S diciptakan. Tahukan kamu kapan itu? kapan awalnya? Tidak? Sama aku juga tidak. Tanyakanlah pada kakek nenekmu apakah ia bertemu dengan Nabi Adam? Apakah jawabannya tidak? Nah, bisa kau bayangkan betapa teknologi canggih ini jauh telah lebih dulu ada.
Manusia hanya tahu bagaimana menggunakan tangannya, kakinya, telinganya, mulutnya, dengan mudah. Tapi sering kali apa yang kita lakukan, jalan yang kita langkahi, kata yang kita dengar dan ucapkan tidak dilandasi rasa berterima kasih. Don't you get it?
Oh, manusia
Dan aku manusia...
Apa itu user interface? Ketika kuliah di bidang informatika, kita akan sering menemukan istilah ini. User interface memang bukan yang utama dibandingkan seluruh komponen suatu sistem, tapi ia bisa menjadi yang pertama. Orang-orang kebanyakan akan memilih gadget dan mencapai tingkat kepuasaan penggunaan yang tinggi ketika user interface yang disediakan pada barang itu sangat baik. Outstanding. Sebuah perusahaan produsen barang-barang teknologi menjadi amat terkenal karna analisisnya terhadap penyediaan user interface berkualitas nomor satu. Hasil analisis ini memberikan kenyamanan dan kemudahan sedemikian rupa sehingga pengguna tak perlu repot-repot memikirkan segala kompleksitas dan kerumitan di balik layar interface itu. Ide ini begitu canggih sebagai solusi untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Hingga ide itu akhirnya banyak ditiru oleh perusahaan lainnya. Sayangnya ketika yang meniru lebih berhasil mereka hanya mengganggap perlu membayar uang tebusan atas tuduhan pelanggaran hak cipta. Selebihnya, yang meniru tetap merasa aman, tidak bersalah, dan bahkan lupa berterima kasih atas ide yang ditirunya hingga membuat ia berhasil sampai sejauh ini.
Oh, lupakah kita! User interface itu ternyata seperti mata kita, mulut kita, telinga kita, tangan kita, kaki kita, dan kulit kita. Kita tak sadar bahwa di balik mata ini ada cairan, urat, sensor yang membuat kita mudah melihat. Kita sering lupa bahwa di dalam mulit ada modul-modul lain bernama lidah dan gigi yang membuat kita dapat berbicara dengan baik. Ada pula telinga, tangan, kaki, dan kulit. Lebih-lebih kulit. Ia diprogram dengan memiliki sensor penerima ransangan pada lapisan terluar dan kemudian ia memiliki urat sebagai fungsi atau prosedur yang menghubungkan informasi dari luar ke dalam organ-organ tubuh hingga tubuh memberikan feedback, baik sebagai konfirmasi apa yang kita eksekusi sukses atau pesan error jika gagal.
Oh, sungguh. input/output sebuah sistem teknologi hanyalah keyboard. Baru-baru ini pula dikembangkan input suara, sidik jari, kornea mata. Bagaimana mungkin ada yang mengatakan bahwa komputer lebih canggih dari otak manusia, kecuali jika otak itu memang tak digunakan lagi. Sementara manusia telah ada sejak Nabi Adam A.S diciptakan. Tahukan kamu kapan itu? kapan awalnya? Tidak? Sama aku juga tidak. Tanyakanlah pada kakek nenekmu apakah ia bertemu dengan Nabi Adam? Apakah jawabannya tidak? Nah, bisa kau bayangkan betapa teknologi canggih ini jauh telah lebih dulu ada.
Manusia hanya tahu bagaimana menggunakan tangannya, kakinya, telinganya, mulutnya, dengan mudah. Tapi sering kali apa yang kita lakukan, jalan yang kita langkahi, kata yang kita dengar dan ucapkan tidak dilandasi rasa berterima kasih. Don't you get it?
Oh, manusia
Dan aku manusia...
User Interface
Reviewed by Kisah Fajr
on
Maret 31, 2014
Rating: 5