Tender

Bismillah


Pernah sadar tidak?
Ketika kita berjuang untuk memenangkan sebuah tender, ini adalah usaha kita bukan hanya memperjuangkan rezeki diri sendiri, tapi juga rezeki banyak orang. Rezeki seluruh orang dalam tim yang terlibat. Kita melihat dengan nyata bagaimana rezeki itu mestilah dijemput, dicari, dan diperjuangkan. Selebihnya amat benarlah keyakinan bahwa
Wallahu yarzuqu man yasyaa-u bi ghairi hisab
Dengan ini kita berjuang dan (seharusnya) menjadi hilang kekhawatiran tentang 'nasib' masa depan.

Pemahaman saya berubah ketika menjadi bagian di dalamnya. Saya mungkin adalah mantan skeptis yang melihat hal ini dulu mayoritas terisi aspek negatifnya saja. Bahwa orang mungkin mati-matian mengunggulkan kemampuan tim mereka hanya untuk duit; duit yang melimpah tentu saja. Lupa, soal perjuangan ini. Barangkali seluruh tim dalam satu tender pun begitu. Kita adalah kawanan, bukan saingan dalam mencari rezeki. Kalau menang, maka faktor utama kemenangan itu adalah kehendak Yang Maha memberi rezeki, dan kemudian diikuti usaha seluruh anggota kawanan. Pun bila rezeki kawanan ini tidak dari tender tersebut, in sya a Allah ia ada di tempat lain yang lebih memberi berkah. Tenang saja :)

Persoalan 'seni' promosi, kita bisa memilih tetap menjadi baik dan jujur atau meruntuhkan prinsip kebaikan hanya demi alat tukar bernama uang, kan?

Semoga langkah ini senantiasa lurus, tidak berbelok, apalagi membelot. Na'udzubillah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.