Dunia Hujan (6)
Bismillah,
Petir menyambar berlomba-lomba dengan kilat yang mendahuluinya. Gemuruh dan awan gelap telah menyelimuti samudra. Ombaknya menyeru-nyeru menghempas diri. Angin ribut mengoyak sepi. Malam terasa lebih kelam dari biasanya.
"Hujan, apa kabar?" ada yang berlirih menahan rindu.
Hening.
...
Siapa sangka, sunyi sejenak lah yang menyambut tetesan pertama kedatangan hujan kembali di lautan hati Samudra.
"Aku baik. Kabarmu bagaimana, Samudra?"
Seolah tak pernah terjadi apa-apa. Dia lupa derita batinnya.
Malam itu menjadi saksi hati yang saling bercengkrama membias luka.
Petir menyambar berlomba-lomba dengan kilat yang mendahuluinya. Gemuruh dan awan gelap telah menyelimuti samudra. Ombaknya menyeru-nyeru menghempas diri. Angin ribut mengoyak sepi. Malam terasa lebih kelam dari biasanya.
"Hujan, apa kabar?" ada yang berlirih menahan rindu.
Hening.
...
Siapa sangka, sunyi sejenak lah yang menyambut tetesan pertama kedatangan hujan kembali di lautan hati Samudra.
"Aku baik. Kabarmu bagaimana, Samudra?"
Seolah tak pernah terjadi apa-apa. Dia lupa derita batinnya.
Malam itu menjadi saksi hati yang saling bercengkrama membias luka.
Tidak ada komentar: