Jalan-jalan Kenyang^^

Bismillah,

Jadi tulisan kali ini adalah soal jalan-jalan. Uyeeeiiyy!! Takbir! Allahuakbar! ヽ(´▽`)/

Jadi, cerita ini berawal dari saya yang super duper kangen sama Soto Padang. Setelah setiap tahun kode-kodean ke papa, baru ini terealisasi. Memang sih, soto padang itu banyak di mana-mana, di Bandung juga gampang ditemukan. Tapi Gaeees, yang ini beda. Sungguh!

Cerita sikit lah ya~
Sewaktu masih mondok dulu, salah satu momen yang paling membahagiakan adalah momen liburan. Eh, bukan. Momen pulang ke rumah. Eh, bukan. Momen pulang ke rumah kalau dijemput papa (✔). Karena, papa akan selalu mengajak saya mampir makan soto di "Bofet Sarabi Famili" uhuy! Sejak kuliah belum ada lagi mampir sini. Saya (seriusan) sampai sekarang belum ketemu lagi  tempat lain yang menyediakan soto padang seperti di bofet ini. Ciri khas soto padang dibanding soto daerah lain adalah dagingnya. Daging untuk soto biasanya dipotong kotak/dadu lalu dikeringkan sehingga warnanya cenderung hitam. Dulu sih, masih ada beberapa tempat yang menyediakan soto padang beserta kekhasannya ini. Saat ini sudah jarang ditemukan, mengingat harga daging yang cukup mahal dan proses pembuatannya yang lebih lama. Para pedagang mulai menggantinya dengan daging saja tapi diiris tipis tanpa dikeringkan dan sedikit ಥ_ಥ. Atau yang tetap dikeringkan tapi bukan daging melainkan paru (iya paru-paru sapi) atau hati. Kan ini mengurangi kelezatan gaes!
Oiya, yang lebih serunya adalah harga soto ini tuh standar sama ama soto padang yang sudah mengalami degradasi cita rasa di Bandung. Saya nda iklan, cuma ini bagian dari catatan tempat-tempat "bersejarah" hahay. Bagi yang kebetulan main ke Sumatera Barat dan mengadakan perjalanan Padang-Padang Panjang bisa mampir sana. Lokasinya di daerah Kandang Ampek. Itu tempatnya kalau dari arah Padang, setelah melewati Kayu Tanam, sebelum sampai ke Malibo Anai.
Ini preview tempatnya


Kalo ini, bonus :p #slurp


Dua hari setelah makan soto enak ini, kami mendapat undangan baralek dari nenek (ibu dari suami kakak papa) yang umurnya sudah 100+ tahun, ke Kabupaten Solok. Tentu saja bukan nenek yang baralek --", cucu angkatnya yang punya hajatan. Jadi kami sekeluarga sekalian silaturrahim mengunjungi nenek dan memenuhi undangan. Selesai dari Solok, dengan rahmat Allah yang Maha Kuasa dan kemurahan hati papa, beliau mengajak kami main ke Sawahlunto.

Saya tidak pernah benar-benar mampir ke kota ini. Jadi, mengunjungi kota ini dapat dikatakan hal baru bagi saya. Ternyata Kota Sawahlunto adalah kota kecil dengan dataran unik seperti mangkok. Pusat kotanya seperti soto yang berada di mangkok itu. Pinggirannya adalah bukit-bukit. Uniknya, jarak pandang kita dapat menyapu seluruh kota ini. Kecil. Saya tebak seluruh penduduk kota ini bisa saling mengenal siapa anak bapak siapa :3




Di depan taman kota, kita bisa menemukan Museum Kereta Api. Sawahlunto ini terkenal dengan hasil tambang batu baranya. Jadi, kereta api tenaga batu bara di wilayah Sumatera Barat berpusat di sini. Yah, setidaknya dulu sebelum gerbong-gerbong tua itu tidak digunakan lagi.




Namuun, ada satu gerbong yang disediakan bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman menaiki kereta tenaga batu bara. Ini keretanya. Perjalannya singkat, 1 kilometer-an kayaknya, hehe. Ga kalah seru tapi..


Setelah dari Museum Kereta Api, perjalanan dilanjutkan ke Danau Biru.
Udah senang banget karena pas liat GMaps jarak perjalanan beberapa kilometer lagi. Ternyata oh ternyata. Saking excited-nya saya lupa jangkauan GMaps terbatas ahaha. Jadi yang dihitung GMaps cuma jalan beraspalnya doang. Jalan lika-liku ke puncak bukit sampai ketemu danaunya terabaikan. Pas banget momennya masyarakat pada berburu babi hutan. Jadi tiap liat keramaian/ sekumpulan manusia, se-mobil berasa di-php-in karena ngira udah sampai puncak, ternyata belum. Kalau ada yang mau ke Danau Biru dalam waktu dekat, kayaknya mesti siap-in kendaraan offroad baik mobil maupun motor. Berhubung lokasi ini dapat dihitung sebagai lokasi wisata baru, akses ke lokasi danau birunya cukup sulit.
Tapi lelah-lelah ini #halah (padahal yang lelah papa doang karena bawa mobil) terbayarkan setelah melihat danau yang menyegarkan mata.
Cantiiiik. Namanya Danau Biru, tapi kalo di mata saya terlihat toska. Hihi.



Seperti yang saya sebutkan tadi lokasi wisata ini masih baru. Di lokasi ini hanya dapat ditemukan warung-warung kecil. Kesempatan pembangunan lokasi wisata oleh pemerintah daerah masih terbuka lebar; mulai dari jalur akses, fasilitas publik dan pelengkap lainnya sangat dibutuhkan untuk lokasi seperti ini. Cem cem Tangkuban Parahu mungkin...
Oiya di sini ada jalan buat ke bawah, pinggir danau. Tapi kalau udah sampai ke danau, ngga tahu danaunya bisa dipake buat renang-renang ato engga. Selain merusak pemandangan danau, kabarnya warna biru sungai ini terbentuk karena aktivitas pertambangan. Lihat saja sekelilingnya, bukit gundul yang habis ditambang. Jadi lebih baik ngga dipake buat renang-renang daripada ntar gatal-gatal #naon

Naaah, setelah selesai relaksasi mata di danau ini kami pulaaang. Eh, Allahuakbar wa lillahi lhamd memang lebaran ini. Berhubung hari mulai senja dan perut harus ditunaikan haknya, mampirlah kami makan Dendeng Batokok. Ulala~


Ini juga enak qaqaaaaa! Bedanya dengan dendeng di tempat lain adalah dendengnya lembut, diasap, dan dibalur minyak kelapa (ini sih tebakan saya, fufufu. Berasa kayak Dae Jang Geum). Nyem nyem. Oh, minyak kelapa. Tapi bikinnya super-duper susah. Pake tangan sendiri ampe merah-merah juga belum tentu keluar minyaknya ლ(`ー´ლ)
Selain itu, cabenya ngga digoreng seperti biasa tapi dijadikan sambalado abuih. Itu sambel yang dibuat dengan merebus cabe dan bawang terlebih dahulu baru diulek
Wah, moga-moga saya ngga kena marah sama empunya gegara bagi-bagi tips masakan seenaknya. Tapi kan ini modal kira-kira haha. Pokoknya hak cipta resep dimiliki oleh keluarga pemilik Rumah Makan Dendeng Batokok Muaro Kalaban, yang berdiri sejak 1965 berlokasi di Jl. Lintas Sumatera.
Sila dikunjungi bagi yang berkunjung ke Sawahlunto atau berada di daerah lintas Sumatera tersebut :D

Sekian cerita pamer-pamer berbagi kebahagiaan dari saya.
Semoga info ini bermanfaat.
Setidaknya buat saya kalau-kalau lewat lagi tapi lupa lokasi persisnya. Fufufufu :))
Terima kasih sudah membaca. Jangan sampe ngiler ಠ‿ಠ

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.