Cerita dan Pendengarnya
Bismillah,
Omong-omong soal cerita, momen saat orang berbagi ceritanya ke kita itu sesuatu banget kan ya? Seperti kita diamanahkan mutiara untuk dijaga. Bangga, khawatir, senang dan ada sedih jg bergantung ceritanya, bahkan kadang bisa ikutan jadi susah dan kepikiran.
Landasan berbagi cerita itu, percaya. Dan setiap cerita selalu ada pendengarnya. Kalau kita lagi cerita sama temen trus dikacangin biasanya kita bakal males buat lanjut cerita dan mikir-mikir lagi buat cerita sama dia. Hm, mungkin saat "merasa" dikacangin itu bisa jadi sebab menurunnya level kepercayaan kita ke temen tadi.
Dan begitu pula dengan doa. Iman menjadi landasan kita bercerita pada Rabb. Kita iman bahwa Allah Maha Mendengar semua cerita kita. Tentang segala duka dan suka. Uniknya, karena iman, kita jadi tidak pernah bosan/berhenti bercerita ke Allah. Duh, gimana bilangnya. Kebayang kan serunya doa. Walaupun seolah (astagfirullah) kita monolog dalam doa, sejatinya engga gitu karna Allah pasti dengar. Sampaai kita terkagum-kagum dan ta'jub sendiri betapa Maha Mendengar dan Maha Mengabulkannya Allah. Tapi, urusan iman ini ngga sendiri karena ia dibarengi sabar. Karena itu, kalau terlintas di pikiran, kita "merasa" atau berprasangka bahwa Allah mengabaikan doa-doa kita (na'udzubillah), ini mesti hati-hati banget karena menyebabkan rusaknya iman. Padahal kita aja yang belum cukup bersabar ;D
Semoga setiap kisah, selalu bermuara kepada Allah
Ada yang punya cerita? Saya ingin baca cerita~~
Omong-omong soal cerita, momen saat orang berbagi ceritanya ke kita itu sesuatu banget kan ya? Seperti kita diamanahkan mutiara untuk dijaga. Bangga, khawatir, senang dan ada sedih jg bergantung ceritanya, bahkan kadang bisa ikutan jadi susah dan kepikiran.
Landasan berbagi cerita itu, percaya. Dan setiap cerita selalu ada pendengarnya. Kalau kita lagi cerita sama temen trus dikacangin biasanya kita bakal males buat lanjut cerita dan mikir-mikir lagi buat cerita sama dia. Hm, mungkin saat "merasa" dikacangin itu bisa jadi sebab menurunnya level kepercayaan kita ke temen tadi.
Dan begitu pula dengan doa. Iman menjadi landasan kita bercerita pada Rabb. Kita iman bahwa Allah Maha Mendengar semua cerita kita. Tentang segala duka dan suka. Uniknya, karena iman, kita jadi tidak pernah bosan/berhenti bercerita ke Allah. Duh, gimana bilangnya. Kebayang kan serunya doa. Walaupun seolah (astagfirullah) kita monolog dalam doa, sejatinya engga gitu karna Allah pasti dengar. Sampaai kita terkagum-kagum dan ta'jub sendiri betapa Maha Mendengar dan Maha Mengabulkannya Allah. Tapi, urusan iman ini ngga sendiri karena ia dibarengi sabar. Karena itu, kalau terlintas di pikiran, kita "merasa" atau berprasangka bahwa Allah mengabaikan doa-doa kita (na'udzubillah), ini mesti hati-hati banget karena menyebabkan rusaknya iman. Padahal kita aja yang belum cukup bersabar ;D
Semoga setiap kisah, selalu bermuara kepada Allah
Tidak ada komentar: