Pernah
Bismillah,
Padanan kata pernah yang paling memalukan dan nenyedihkan sepanjang waktu adalah pernah hafal. Pernah hafal surat ini, surat itu, juz ini, dan atau sebagian bahkan seluruhnya dari Al-Quran.
Pernah hafal, adalah ketika masa lalu dan perjuangan masih lekat dalam ingatan. Begitu manis dan menggetarkan. Namun, pernah hafal selalu membawa serta pertanyaan pedih, setidaknya menghidupkan kembali sebuah renungan: Bagaimana dengan kini? Masihkah yang pernah dihafal dan diakrab-i itu melekat dan setia dijaga?
Pasalnya, setiap kelalaian adalah maksiat dan setiap maksiat adalah dosa yang melunturkan perekat, melonggarkan ikatan, menggoyahkan kesetiaan.
Sementara setiap detik, selalu ada musuh yang ingin kelalaian itu terus terjadi. Musuh luar maupun dalam yang berbisik-bisik memanggil menuju kesesatan. Rapuh, tidak robust!
Mampukah kita seteguh atha' bin abi rabbah?
Terima kasih kepada para pengingat,
Selamat menjaga bagi para pejuang...
Pernah hafal, adalah ketika masa lalu dan perjuangan masih lekat dalam ingatan. Begitu manis dan menggetarkan. Namun, pernah hafal selalu membawa serta pertanyaan pedih, setidaknya menghidupkan kembali sebuah renungan: Bagaimana dengan kini? Masihkah yang pernah dihafal dan diakrab-i itu melekat dan setia dijaga?
Pasalnya, setiap kelalaian adalah maksiat dan setiap maksiat adalah dosa yang melunturkan perekat, melonggarkan ikatan, menggoyahkan kesetiaan.
Sementara setiap detik, selalu ada musuh yang ingin kelalaian itu terus terjadi. Musuh luar maupun dalam yang berbisik-bisik memanggil menuju kesesatan. Rapuh, tidak robust!
Mampukah kita seteguh atha' bin abi rabbah?
Terima kasih kepada para pengingat,
Selamat menjaga bagi para pejuang...
Tidak ada komentar: