Mereka dan Ramadhan #6

Bismillah,

Siang ini panas terik, jalanan macet. Seluruh penjuru kota dihiasi mobil-mobil yang dulu mewah tapi mungkin kini tidak. Hari Minggu, hari ketika semua orang berpikiran sama, ingin keluar rumah untuk berbelanja, atau sekedar cuci mata.
Seorang supir angkot sedang merah mukanya, menahan amarah akibat pengendara lain yang datang tiba-tiba memotong jalan, jalur kiri pula. Atau bunyi klakson yang tiada henti. Walau bulan puasa, bahkan walau berpuasa banyak orang lupa menahan ego buruknya. Sementara Bapak itu telah susah payah agar tetap tersenyum namun gagal. Setidaknya beliau tidak mengeluarkan umpatan, caci maki, cukup itu dulu sementara ini. Siang hari puasa yang benar-benar mengasyikkan!

Di penjuru lain, seseorang sedang uring-uringan di kamarnya. Setelah puas browsing dan ketawa-ketiwi dengan teman-temannya via medsos, kini ia tampak memusatkan perhatian pada kotak ajaib.berukuran 21 inch. Sambil sesekali menatap jam Smile yang tergantung di dinding. Lelah menghitung detik-demi-detik yang akan segera mengantarkannya pada waktu berbuka. Sayang, masih terlalu lama dari pukul 2 siang menuju pukul enam. Ia akan tidur saja sampai jam 5. Benar-benar siang hari puasa yang melelahkan!

...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.