Judge

Bismillah,

Bicara soal peribahasa "don't judge the book by its cover", peribahasa ini memang bener banget. Kalau di Quran sih disebut juga dalam Surat Al-Hujuraat ayat 12, bunyi penggalannya begini,
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ)


Nah nah, ada cerita singkat.
Kalau melihat preman biasanya kepikiran apa? Lebih baik menghindar sebelum disapa-sapa ngga jelas, kan? (E, sembarangan ngatain Salam ngga jelas. Ya Rabb, hamba ngga bermaksud bilang salam ngga jelas.. Sungguh,.. Tapi tapi ya begitu kadang-kadang ada pihak menyalahgunakan salam itu, ya Rabb #ngadu), atau dipalakin, bahkan lebih parah ditodong (oke ini skenario sendiri). Yang jelas pokoknya pilih cepet-cepet pergi deh sebelum ribet urusannya.
Situasi kemarin beda. Saya menyaksikan pemandangan indah :)

Saya hendak berjalan melewati sebuah warung yang sedang dijadikan tempat nangkring. Di seberang warung tersebut, seorang nenek, telah bungkuk tulang punggungnya, terlihat berniat menyeberang jalan. Nenek itu masih mengenakan mukenak seusai shalat berjama'ah di mesjid komplek. Salah seorang pemuda bertampang & berpenampilan preman, katakan saja bang Eman, lalu segera menghampiri dan menggandeng siku si nenek dengan sebelah tangannya. Tangan satunya sibuk ia bersihkan dengan celana gunungnya karna baru saja menggenggam sebatang rokok. Ya, rokok itu baru dibuang ketika ia hendak menggamit tangan nenek.
Lalu, menyeberanglah si nenek...
Sambil berterima kasih, nenek tersebut menepuk hangat pundak abang eman..

Yieeyyy!!! Berikan salam hormat & tepuk tangan kebanggaan pada si pemuda!!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.