Mungkin Terlupa
Astagfirullah :'(
Kenapa se(kelompok)orang bisa memfitnah?
1. Karena benci
2. Karena bodoh
Mungkin kita terlupa,
Tentang peringatan bahwa fitnah adalah musibah besar akhir zaman, masih saja termakan fitnah masih saja menyebar fitnah.
Mungkin kita terlupa,
Jika membenci,
Bencilah karena Allah.
Bencilah pada permusuhan, bencilah pada kehancuran, kehancuran yang menderitakan ketika hilang rasa sifat persaudaraan dan perdamaian dalam diri kita
Mungkin kita sempat lupa,
Jika tidak tahu asal mula suatu perkara,
Tabayyunlah, tabayyunlah,tabayyunlah. Kalau ada orang fasik yang membawa berita padamu maka telitilah dulu kebenarannya. Pada dasarnya kita semua adalah fasik, kecuali Nabi, Rasul, Sahabat, dan tabi'tabi'in yang senantiasa berada di jalan yang lurus. Lalu bagaimana kita bisa dengan mudah menyumbangkan kepercayaan kita pada berita yang berseliweran di internet, di media sosial?
Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tetangganya
Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau diam
Bukan bukan, bukan untuk siapa2
Karna diri sendiripun masih rentan terhadap fitnah, masih belum maksimal mempergunakan akal untuk membedakan yang baik dan buruk, masih menyimpan benci yang dapat meledak kapanpun, masih bodoh dalam mencari kebenaran.
Rabb, karuniakan kami dengan hidayah dan taufik :'(
Kenapa se(kelompok)orang bisa memfitnah?
1. Karena benci
2. Karena bodoh
Mungkin kita terlupa,
Tentang peringatan bahwa fitnah adalah musibah besar akhir zaman, masih saja termakan fitnah masih saja menyebar fitnah.
Mungkin kita terlupa,
Jika membenci,
Bencilah karena Allah.
Bencilah pada permusuhan, bencilah pada kehancuran, kehancuran yang menderitakan ketika hilang rasa sifat persaudaraan dan perdamaian dalam diri kita
Mungkin kita sempat lupa,
Jika tidak tahu asal mula suatu perkara,
Tabayyunlah, tabayyunlah,tabayyunlah. Kalau ada orang fasik yang membawa berita padamu maka telitilah dulu kebenarannya. Pada dasarnya kita semua adalah fasik, kecuali Nabi, Rasul, Sahabat, dan tabi'tabi'in yang senantiasa berada di jalan yang lurus. Lalu bagaimana kita bisa dengan mudah menyumbangkan kepercayaan kita pada berita yang berseliweran di internet, di media sosial?
Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tetangganya
Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau diam
Bukan bukan, bukan untuk siapa2
Karna diri sendiripun masih rentan terhadap fitnah, masih belum maksimal mempergunakan akal untuk membedakan yang baik dan buruk, masih menyimpan benci yang dapat meledak kapanpun, masih bodoh dalam mencari kebenaran.
Rabb, karuniakan kami dengan hidayah dan taufik :'(
Tidak ada komentar: