Perbedaan Pendapat

Bismillah,

Beberapa kali aku punya pikiran yang berbeda dengan orang kebanyakan, terlebih dalam rapat dan forum forum. Aku tidak tahu mengapa. Ada hal yang menurutku sebaiknya A, bagi orang lain tidak begitu, dan pada akhirnya pendapat yang kuutarakan hanya sebatas didengarkan, alhamdulillah jika dibalas dengan respon "tidak bisa begitu, kawan"...
Hal-hal yang begini dapat lebih mudah di atasi. Yang penting tak perlu terlalu diambil hati.

Karna yang menarik dari perbedaan pendapat ini adalah, secara tidak langsung perbedaan itu; satu membuatku jadi orang yang lebih banyak menyimak, dua, memaksa otakku memahami jalan pikiran orang lain. Kenapa dia berpikir begitu. Apa efeknya dan lain sebagainya. Menempatkan posisi sebagai orang lain adalah hal yang tidak mudah, tapi pikiran yang ber-"Oh" ria dan husnuzhon ternyata lebih melegakan. Sungguh :-)

Tapi, tidak semua orang akan berpikir sepertiku. Ada yang mempertahankan prinsipnya. Ketika suatu persoalan dipilihkan solusi olehnya dengan pilihan A, maka besar harapan orang lain juga berpikir A. Atau mungkin banyak orang yang ternyata berpikiran sama dan akan memilih A. Di forum-forum diskusi misalnya, sering sekali ditemukan perdebatan untuk mempertahankan pendapat.

Tapi (Tapi lagi..haha)
Berbeda pendapat dengan Rabb ternyata dalam beberapa kasus bisa jadi lebih sulit di atasi ya T_T
Menyenangkan sekali jika doa yang kita ajukan disetujui Allah. Woh, jangan kira, syukur tak terkata. Rasanya, semesta berpihak pada kita. Rabb meridhoi keinginan kita. Kadang, tidak peduli kata orang, kita hanya fokus pada yang kita minta dan permintaan yang berhasil dikabulkan.

Lain halnya, ketika kita meminta B, yang Allah berikan A.
Dalam pikiran kita pilihan A adalah pilihan sulit daripada B. Bagaimanapun juga pilihan Rabb pasti lebih baik. Sepanjang waktu pilihan A belum dieksekusi, berbagai jenis ujian yang menguji untuk berpikir positif pada ketetapan Allah, tetap syukur, cara sabar, keistiqomahan dan sikap tawakal serta teman-temannya akan datang. Rasa dag-dig-dug, penasaran tentang kesudahannya tiba-tiba datang mengganggu. Hanya Rabb yang mengetahui rahasianya.

Ho, kabar baiknya adalah, dengan cara ini Allah seperti memanggil kita untuk kembali. Senantiasa mendekatkan diri padaNya, bercerita hanya padaNya, meminta pertolongan dan solusi dariNya.
Daaaan, satu lagi. Kita akan menjadi manusia paling bersyukur dan tersenyum bahagia ketika pilihan A mampu kita lewati. Pun jika tersenyum tidak saat itu, mungkin di lain waktu.
Begitu, kan?

By the way, sebenarnya manusia diberikan pilihan untuk patuh pada yang diridhoi atau mengelak, mendebat ketetapan Rabb kemudian menuruti keinginan sendiri (bahasa lainnya menuruti hawa nafsu). Tapi jangan tanyakan padaku apa efeknya nanti. Silakan coba sendiri ~,~

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.