Matahari kepada Bumi

Bismillah...

Bumi tengah sibuk.
Sibuk dengan urusan rotasinya. Berputar pada poros untuk menjaga keseimbangan diri. Ia sedang sibuk bertahan, dari segalanya.
Bumi sungguh benar-benar tak boleh diganggu.
Ia tak dapat diam. Ditambah lagi ia harus berkeliling. Jadi, biarkan bumi berjuang.

Tapi dalam kesibukan itu, bumi tak pernah lupa bahwa pandangannya adalah matahari. Arahnya adalah matahari. Cahayanya adalah matahari. Matahari berada dalam awasnya.
Suatu kali, Bumi pernah merasa lelah terhadap matahari. Ingin mencari cahaya baru dan berpaling. Tapi Rabb tak berkehendak mengganti takdir Bumi. Bumi berjuang terhadap Matahari.

Matahari tak kalah sibuk.
Tentu saja sibuk dengan diri sendiri. Entah apa yang dipikirkan Matahari.
"Yang penting aku juga sibuk", bisiknya. Mengurusi cahaya-cahayanya agar tetap menyala cukup disebut sebagai kesibukan, bukan?

Tapi dalam kesibukan itu ia merasa tenang. Ia paham bahwa ada yang membutuhkan cahaya-cahaya miliknya. Dia adalah Bumi.
Matahari sungguh-sungguh berterima kasih kepada Bumi.
Bumi ada. Dan dia membuat Matahari berguna. Tapi Bumi tak tahu apa-apa tentang matahari kepadanya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.