Hanya Sebutir Mutiara

Bismillah,

Terkadang aku merasa menjadi seseorang yang paling miskin.
Semakin banyak aku berpikir, semakin banyak yang tidak aku mengerti.
 Ternyata, aku yang saat ini tidak tahu apa-apa.
Aku terlalu lemah untuk menyatakan bahwa aku adalah manusia yang berpikir,
Aku terlalu hina untuk mengatakan bahwa aku adalah manusia yang beramal shalih,
Aku terlalu miskin untuk menyadari bahwa aku adalah manusia yang berderma,
Aku terlarut dalam diam untuk menyebut bahwa aku adalah manusia yang bersosialisasi.

Aku ini tidak punya apa-apa kecuali seekor kerang dan sebutir mutiara di dalamnya.
Aku hanya punya itu, dan aku mohon, jangan ambil mutiara itu dariku.
Jika kamu ingin, aku bisa berusaha menemukan batu, kemudian kita pecahkan mutiara itu bersama.
Kita bagi sama rata. Tidak perlu khawatir, aku tidak akan kekurangan.
Pecahan mutiara kecil di tanganku tidak akan mati.
Ia akan tumbuh lebih baik dalam kerang.
Ia akan baik-baik saja.

Maukah kamu tahu siapa nama mutiaraku itu? Orang tuaku bilang namanya iman.
Jika mutiara itu lepas dari genggamanku, benarlah aku ini bukan siapa-siapa.
Jika mutiara itu ingin pergi, aku bisa sakau dibuatnya.
Jika mutiara itu mati, mungkin lebih baik aku ikut dengannya...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.