Contoh dan Keteladanan

Bismillah

Pelajaran ini bisa ditemukan di mana saja, tapi kali ini aku temukan siang hari di sebuah mushala kecil nan indah dan nyaman. Terlihat seorang ibu dari kejauhan datang menuju mushala, berjalan langkah demi langkah sambil menggendong anaknya yang paling kecil di sebelah kiri dan menggenggamkan tangannya pada sang kakak di sebelah kanan. Sepertinya aku tahu betapa rasanya aman digendongan itu, digenggaman itu. Kasih sayang yang diberikannya terasa sampai tempatku duduk.
Saat beliau masuk, kebetulan jema'ah shalat dzhuhur di mushala telah usai, beliau terlambat shalat. Aku yang sedang duduk terus memperhatikan keluarga kecil itu. Mulai dari Sang Ibu yang memakai mukenah dan bersiap untuk shalat, Sang Kakak yang duduk berpangku lutut menunggu mukenah ibunya selesai dipakai, dan Si Adik yang juga telah siap mengambil posisi berdiri melipat tangan.
Ketika melipat tangan Si Adik sesekali menolehkan kepalanya pada Sang Ibu, untuk memastikan apakah posisi tangannya telah benar karena posisi tangan Sang Ibu memang tidak terlihat jelas akibat tertutup mukenah. Setelah pengamatan yang cukup lama, Si Adik memutuskan untuk meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan. Ketika Sang Ibu ruku' ia juga rukuk, sayang ia malah terjatuh hingga sujud, lalu tertawa pada kakaknya. Sang Ibu kembali berdiri, ia pun berdiri dan bangkit dari sujudnya. Begitu Si Adik terus mengikuti Sang Ibu hingga gerakan demi gerakan shalat berhasil ia selesaikan dalam 4 rakaat hingga salam dan doa, tanpa terusik dengan area sekitarnya untuk bermain dan berlari-lari di luar sana yang memang banyak permainannya. Sepertinya "permainan" mengikuti gerakan Ibu lebih menarik baginya^^
Setelah shalat Sang Ibu mengelus kepala, pipi, hingga kedua tangan anaknya. Kemudian terjadi perbincangan kecil antara Sang Kakak dan Ibu. Aku tidak dapat mendengar apa yang beliau bicarakan tapi aku mengerti maksudnya setelah melihat Sang Ibu melipatkan tangan Si Adik dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri Si Adik. Pemandangan yang menarik hati, membuat bibir tersenyum dengan sendirinya tentang bagaimana Si Adik belajar dengan menirukan.
Mungkin seperti itulah ketika perintah shalat diturunkan Allah, dan Rasulullah kemudian menyerukan pada sahabat, "Shallu kama ra-aitumuuni ushalli". Beliau, shallallahu 'alaihi wasallam, memberikan contoh dan keteladanan terbaik dengan cara terbaik. Karna dengan cara itulah para sahabat belajar, dan warisan keteladanan itu diteruskan oleh umat secara apik selama berabad-abad sampai saat ini kita bisa melaksanan shalat dan memahami atas tuntunan yang mana kita melakukan gerakan demi gerakan indah dan penuh hikmah dalam shalat.

Kemudian, jadi bertanya-tanya sendiri,..
--bagaimana ceritanya kalau dosen memberikan keteladanan yang sama pada mahasiswa dengan mencontohkan tahap demi tahap cara memprogram, kodenya, dan hal-hal sejenisnya. 
--Aiih, ini mah beda soal. Sampai kapan mau disuapi terus -____-"
#SelfTalk

Semoga kita bisa terus meneladani kebaikan dan memberikan keteladanan yang baik. Umat ini butuh contoh kongrit :)
Bismillah, Karena Allah dan Untuk Allah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.