Puas a.k.a Canda (3)

Bismillah,

Gigi: Ri, ada yang tidak pernah puas dengan yang lain..

Riri: Yah begitulah kenyataannya Gi. Lantas, mengapa?

Gigi: Masalahnya keduanya berada dalam satu diri

Riri: Hm?

Gigi: Bukankah akan lebih mudah Ri, kecewa pada orang lain, mengeluh terhadap orang lain, dan menjadi tidak peduli dengan orang lain?

Riri: Mudah? Eng...

Gigi: Iya, mudah kan? Yaah. Tanggung jawab yang kecewa dan yang mengeluh lah untuk meredam perasaannya. Juga tidak masalah ketika dia memutuskan tidak peduli pada orang lain. Orang yang menjadi objek kekecewaan, keluhan, dan ketidakpedulian pun tidak perlu merasa takut karna mengecewakan, tidak pula ambil pusing karena hidupnya adalah jalannya, tanggung jawabnya, pilihannya sendiri. Walaupun hidup seseorang bisa saja mempengaruhi jalan kehidupan yang lain, tapi itu conditionally independent terhadap suatu event kan Ri? Keduanya bisa dipandang saling lepas dan saling bebas antara satu sama lain.

Riri: Machine Learning banget nih Gi?

Gigi: Haha, permisalan aja Ri. Tapi ini akan lebih sulit ketika keduanya berada dalam satu diri, Ri.

Riri: Semacam kekecewaan seseorang pada "yang lain" di dalam dirinya bisa menyebabkannya putus asa?

Gigi: Keluhan seseorang terhadap "yang lain" pada dirinya membuat "yang lain" ini takut, lelah, bahkan muak, dan.. yah.. sejenisnya

Riri: Di satu sisi, seseorang tidak mungkin tidak peduli pada "yang lain" dalam dirinya ya? Gitu?

Gigi: Hem em.

Riri: ...

Gigi: ...

Riri: Bisa kasih aku contoh?

Gigi: Ng... Kisah Canda? (Baca Kisah Canda 1 di sini dan 2 di sini)

Riri: :-)

Gigi: Kok senyum?

Riri: Nanti, kalau suatu hari kamu ketemu Canda, katakan padanya bahwa itu adalah bentuk penjagaan agar terhindar dari ujub dan sombong, pengingat agar meningkatkan kesyukuran dan terus gigih dalam berjuang. Bukankah Allah mencintai mukmin yang kuat dan teguh dalam berjuang. Allah mencintainya, in sya a Allah :)

Gigi: ...
Gigi: Ya Rabb! (Mata membulat) Ririiiiii.....

Riri: :")

Semoga orang-orang seperti Canda menemukan kebahagiaan mereka seutuhnya dalam keridhaan Rabb yang Maha Menjaga