Ramai
Bismillah,
Ada yang bertanya, mengapa aku tidak pindah rumah. Ke komplek sebelah, yang memiliki jauh lebih banyak fasilitas. Lokasinya lebih strategis, dan mudah dikunjungi banyak orang.
Ah, ini pertanyaan basi, bahkan untukku sendiri.
Sudah sering. Terlalu sering aku bertanya pada diri sendiri, mengapa. Aku bahkan punya tanah di komplek itu, sekali dua kali kutempati. Ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan. Namun, aku berakhir terusik, tak nyaman. Well, walau sesekali aku heran mengapa fasilitas yang sama tidak tersedia di komplek perumahan ku yang sekarang. Keluhan standar, cepat hilang menguap. Toh, tidak terlalu masalah. Di tempatku yang sekarang aku cukup, tidak ada fasilitas itu tidak masalah. Aku bisa mensiasatinya. Rumah di sana, tidak nyaman untukku. Terlalu ramai, dan itu bukan berita baik buatku.
Aku tidak suka keramaian.
Keramaian itu membuatku bertaruh dengan niat semula mengapa aku ber-rumah.
Jadi, jika ingin mencariku, aku di sini. Aku hanya punya satu rumah.
Rumah yang di dalamnya aku hidup, bersama kata, bait dan makna.
Iya, di sini.
Ada yang bertanya, mengapa aku tidak pindah rumah. Ke komplek sebelah, yang memiliki jauh lebih banyak fasilitas. Lokasinya lebih strategis, dan mudah dikunjungi banyak orang.
Ah, ini pertanyaan basi, bahkan untukku sendiri.
Sudah sering. Terlalu sering aku bertanya pada diri sendiri, mengapa. Aku bahkan punya tanah di komplek itu, sekali dua kali kutempati. Ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan. Namun, aku berakhir terusik, tak nyaman. Well, walau sesekali aku heran mengapa fasilitas yang sama tidak tersedia di komplek perumahan ku yang sekarang. Keluhan standar, cepat hilang menguap. Toh, tidak terlalu masalah. Di tempatku yang sekarang aku cukup, tidak ada fasilitas itu tidak masalah. Aku bisa mensiasatinya. Rumah di sana, tidak nyaman untukku. Terlalu ramai, dan itu bukan berita baik buatku.
Aku tidak suka keramaian.
Keramaian itu membuatku bertaruh dengan niat semula mengapa aku ber-rumah.
Jadi, jika ingin mencariku, aku di sini. Aku hanya punya satu rumah.
Rumah yang di dalamnya aku hidup, bersama kata, bait dan makna.
Iya, di sini.
Tidak ada komentar: