Awan Tertinggi

Bismillah,

Aku hidup bagai seekor pipit
Sebentar saja tinggal lalu melangit
Meninggalkan dia
Yang diam-diam bersimpuh bersama air mata

Setiap hari yang baru
Tak hentinya kukirim salam tanpa jemu
Mengobati rindu yang tak pernah redam
Sekalipun langit kelam

Lewat angin kukabarkan
Aku tumbuh dalam awan kebaikan
Kupikir itu cukup, agar hatinya tenang
Lupa betapa pentingnya aku pulang

Hari-hari terbaikku adalah bersama
Di rumah berisi petuah dan canda tawa
Jika harus pergi saat ini
Aku pergi dengan berat hati

Kepergianku mungkin ada saatnya nanti
Jika mereka meminta untuk tetap tinggal saat ini
Aku akan tetap di sini
Mereka bagiku adalah awan tertinggi

Tempat hati tertunduk mengabdi
Setelah Rabb, dan Rasul yang pertama kali
Kelak, saat posisi itu harus berganti
Aku akan menemuimu, bersama rasa yang hakiki

***

Aku mendengar banyak orang yang menyesal karna menyia-nyiakan waktu dalam mewujudkn ketaatan pada orang tuanya. Rabb, jangan biarkan hamba menjadi seorang yang merasakan penyesalan itu di masa mendatang...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.