Tersangka

Bismillah,

Saya baru saja didakwa sebagai tersangka atas "tindak kriminal" yang saya lakukan pada tiga korban T.T

Menyedihkan? Iya, alhamdulillah saya ngga dimasukin penjara.
Pasalnya, pagi itu beberapa anak terlambat ke sekolah. Bukan cuma pagi itu tapi memang ada yang langganan haha. Jadi udah hapal sayanya. Yang langganan ini berkonco 3 orang, selain mereka ada lagi yang terlambat ke sekolah. Kalau sudah begini, karna setiap pagi saya ke sekolah saya kemungkinan besar akan ditodong wali kelas dengan pertanyaan sejenis "kemana anakmu" haha.

Beda dari biasanya selain yang langganan ini ada lagi 3 anak yang terlambat ke sekolahnya. Hanya saja temannya yang lain saat itu tidak dalam jangkauan penglihatan saya, hanya ada triplet langganan ini. Seperti biasa saya ingatkan dan himpun agar ke sekolah, sambil sedikit ngemil, eh ngomel maksudnya. Yang selain mereka,  saya ingatkan kemudian

Siangnya saya bingung karna triplets ini ditekuk mukanya pas lagi ketemu saya. Sorenya saya menerima surat penangkapan wkwkwkk.
Isi suratnya "saya tidak adil karna hanya menegur mereka tapi tidak dengan 3 teman yang lainnya"
Oke, saya jarang ngomel begitu sesungguhnya, heeumm. Karna sekali-kalinya begitu jadi dikira marah. Padahal saya cuma ceramah sedikit :)) #pembelaantapifakta
Saya jelaskan gimana posisi saya. Ya saya ngga butuh pengacara sih, buang2 duit bisa jelasin sendiri.
Endingnya maaf-maafan hehehe

Kenapa saya tulis kejadian ini?
Karna ini lucu, menarik, dan akan menjadi kenangan saya.

Saya senang anak2 ini membudayakan tabayyun dan komunikasi daripada langsung menuduh saya PKS alias Pilih Kasih Sayang wkwkwk (bukan partai serius itu singkatan yg digunakan, kok! Kebetulan sama ama sebuah perhimpunan hoho, maap)
Saya juga  senang saya punya kesempatan diingatkan tentang keadilan. Dulu saya sempat mendapat pertanyaan bagaimana sebenarnya keadilan Allah itu. Benar, cuma Allah yang keadilanNya adalah keadilan tertinggi. Kita sering kali bertanya bagaimana dengan hanya memahami posisi kita dan melihat kondisi saudara kita "juga dengan cara pandang kita". Padahal kita hanya tidak tahu bagaimana saudara kita tersebut menerima keadilan Allah.
Kadang-kadang pikiran negatif yang kita cipta menyesatkan kemurnian dan kelurusan langkah kita, menjadi tidak jernih dan tidak objektif lagi.
Lalu, dengan ini pun saya mendapat pelajaran tentang masa depan. Well,walaupun saya belum begitu paham akan bagaimana tapi semoga Allah menuntunnya! :') Aamiiin


Ah, ya! Sebentar lagi mereka akan ujian (mohon doakan), lalu perpisahan. Saya akan sedih dan kesepian sepertinya. Haha
Tapi dengan salah seorang anak kami sepakat untuk tidak menangis. Kesepakatan yang entah bagaimana akan menepatinya T^T
Setahun ini hidup saya bersama mereka semua, 27 anak!

Hem...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.