Kri-te-ri-a

Bismillah,

Gigi: Lagi ngapain Ri?
Riri: Oh, hei Gi! Hem..Ini lagi baca aja. Kamu dari mana?
Gigi: Dari warung beli jajanan. Yakin baca?
Riri: I-ya-kin, emang kalo bukan baca keliatan apa, Gi?
Gigi: Melihat buku •v•
Riri: Bisa...
Gigi: Judulnya apa Ri?
Riri: Agar Bidadari Cemburu Padamu-nya Salim A. Fillah
Gigi: ACIEEEE! Yang pingin bikin bidadari cemburu!
Riri: Haha, daripada bikin bidadari cemburu aku lebih ingin tetep bareng-bareng walau di episode kehidupan yang berbeda :3
Gigi: Adududu, kamu emang udah punya kriteria buat dia?
Riri: Kriteria? Hm...
Gigi: Maksudnya syarat-syarat gitu, btw ini topik langka Ri, haha!
Riri: Aku juga paham kalo kriteria kata lainnya syarat-syarat Gi. Tapi,
Gigi: Tapi?

...

Riri: Aku pikir, bukankah standar itu sudah Rasulullah ajarkan. Ketaatannya pada Allah dan kemulian akhlaknya, nasab yang jelas asal usulnya, mampu dan memiliki tekad yang kuat dalam penghidupan, serta menentramkan
Gigi: Menentramkan dari segi?
Riri: Pikiran. Paradigma. Dzan. Prasangka. Maksudku, dengan itu kita dibinanya, kan? Kalo paras, itu bonus dari ketaatan. I think.
Gigi: Yakin cuma itu? Ga ada tambahan?
Riri: Menemukan yang ketaatannya pada Allah "selalu" berhasil mengalahkan ketaatan pada nafsu duniawi sepertinya sudah cukup sulit ga sih Gi? Bahkan kita sendiri saja masih...Ya Rabb,

...

Riri: Oiya, kamu sendiri punya tambahan?
Gigi: Hm, seperti suka petualangan dan mau diajak naik gunung?
Riri: Jadi itu?
Gigi: Boleh ga? Haha. Aku salah sih kalau menetapkannya sebagai standar akibat memenuhi keinginan pribadi yang ga mendatangkan maslahat bagi umat melainkan bagi diri sendiri saja. Benerkan?
Riri: You know :)
Gigi: tapi kalo dapat bonus begitu bagus bangetlah! Haha
Riri: Gi, saat ini, aku sedang berdiri di hadapan kaca besar. Kalau aku memandangnya, yang aku lihat adalah kekosongan. Aku ingin melihat diriku di sana. Kira-kira gimana?
Gigi: Cermin. Jadi kamu mencari pesulap yang dapat mengubah kaca menjadi cermin?
Riri: Tidak perlu pesulap kok Gi. Hanya fisika-kimia sederhana. Tapi belum saat ini.
Gigi: Kenapa tidak? Ada apa dengan saat ini?
Riri: Kaca itu masih kotor. Tertempel debu amat tebal di permukaannya. Kalau Aku menemukannya, aku tidak ingin penglihatanku terhalang karna kaca yang tak bersih lagi tak jernih. Jadi mau aku bersihkan dulu.
Gigi: Boleh juga.
Riri: Oiya Gi, aku tidak bermaksud mengubah kaca itu menjadi cermin lho. Cukup ada sepasang mata yang menjadi cerminku. Mata yang di dalamnya tergambar masa depan.
Gigi: Ri, kok horror ya? Matanya melayang-layang sendiri gitu? Korban tragedi Bintaro?!!!! Kamuu, cuma butuh sepasang mata kan?

Statement Gigi meletuskan balon-balon imaginasi Riri.
Oh man! Jadi ga bisa tidur! Gigiiiiiii!

--------
Dear sahabat,
Menjadilah baik karna Rabb
Menjadilah taqwa kepada Rabb
Menjadilah mujahid untuk Rabb

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.