Ketepatan Waktu

Bismillah,

Saya ingin bertaubat, apakah sudah terlambat?

Manusia diciptakan memiliki dua kecondongan, kefasikan dan ketakwaan. Itu berarti, setiap kita memilikinya di dalam diri kita. Suatu hari jika kita tersesat di jalan kekufuran, kita mungkin akan sampai pada titik lelah dengan segala nafsu duniawi. Lelah terlalu memperturutkannya selama ini. Kita mulai sadar dari kelupaan kita terhadap keberadaan Rabb, terhadap identitas kita sebagai hamba. Jiwa dan raga begitu ingin segera berhenti dari segala aktivitas yang sama sekali tak menimbulkan manfaat untuk keberkahan ukhrawi kita. Lalu bisikan dan dorongan hati untuk segera bertaubat pada Allah terdengar entah dari mana asalnya.

Ketika kita menyadari bisikan itu, jangan sampai tidak mengacuhkannya.
Coba untuk mendengarnya dengan seksama, pahami dan maknai hakikatnya.
Mungkin kita terlalu jauh berpaling dari jalan orang-orang yang bertakwa,
Aku pikir itu adalah panggilan iman, panggilan taubat, hak jiwa yang harus ditunaikan.

Bagaimana kalau tidak diacuhkan? Kita mengelak dan mengira seolah-olah itu hanya bisikan iseng yang salah tujuan.
Kawan, aku khawatir kita benar-benar akan terlambat dalam taubat.

Karena ketepatan waktu bagi yang lupa memenuhi panggilan adalah ketika ia mengingat kembali apa yang telah terlewat olehnya. Saat itu juga ia bersegera memenuhi panggilan, maka ia tidaklah terlambat.

Sebagaimana wajibnya memenuhi shalat bagi orang-orang yang terlupa ketika ia ingat telah terlewat salah satu waktu shalat, kapanpun itu.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.