"Kehidupan" Setelah Wisuda

Bismillah,

Allahua'lam.
Tak ada yang lebih berhak dan lebih baik memutuskan jalan hidup melainkan Rabb semesta alam.
Suatu hari kita mungkin amat menyukai sesuatu. Tapi di hari berikutnya, kita mengajarkan diri sendiri tentang keikhlasan untuk melepaskan.
Bisa jadi karena suatu alasan yang saling bertolak belakang, hati begitu ingin mempertahankan, tapi mau tidak mau kondisi meminta kita harus melepaskannya.
Atau bisa juga karena hati ini begitu signifikan dalam memilih dan berubah sangat cepat.

Saat itu terjadi, maka harapan tentang apapun pilihan yang kita ambil nantinya, dipenuhi oleh keridhoan  dan rahmat dari Rabb semesta alam, terhadap jalan hidup kita.
Tawakal maksimal adalah obat penenang hati, sehingga tak ada lagi kekhawatiran berarti terhadap kecanggihan dan gemerlap dunia.
Bahwa dari setiap kejadian dan pilihan hidup itu selalu ada hikmah yang melimpah ruah bertebaran dengan indah.

Walaupun terdengar bisikan dari luar maupun dalam diri, tak perlu diambil hati.
Anggap saja itu kepedulian manusiawi atau bahkan....nafsu tinggi hati.

Maksudku, semua orang punya tujuan dan hak memilih jalan hidupnya sendiri,
Tanpa melupakan hakikat penyerahan diri pada ilahi...
Aku pribadi, saat ini bismillah untuk mengabdi,
Melunasi hutang yang mengganjal hati,
Meninggalkan kesempatan yang amat di-ingini...
Soal rezeki in sya a Allah, ada lagi nanti :-)

Selamat menjalani kehidupan setelah menjadi wisudawan :))


*Self talk*

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.