Hari ini...

Bismillah,

Hari ini.
Hari ini ketika tarawih imam membacakan ayat tentang pencarian sosok Tuhan oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalaam
Ayat tentang sinar bulan yang dilihat beliau kala itu. Nabi Ibrahim mengira bahwa bulan itulah Tuhan,
Tapi bulan di malam hari itu lenyap digantikan matahari pagi yang lebih besar dan lebih kuat pancaran sinarnya. Tapi ternyata matahari pun lenyap di pergantian siang menuju malam.
Hingga pencarian itu terhenti pada sebuah kesimpulan bahwa keduanya bukanlah Tuhan, karena tuhan tak mungkin lenyap. Menatap sinar Tuhan tak mungkin semudah menatap sinar rembulan atau pun mentari.
Kawan, kamu tahu? Aku suka sekali cerita ini.
Cerita ini adalah tentang kebijaksanaan.

Apa kabar imanmu?

Hari ini.
Hari saat bulan di Ramadhan 1435 Hijriyah bersinar penuh. Tepat di malam kelima belas hari-hari penuh bahagia terlewati.
Ramadhan, hari-hari ketika embun pagi begitu segar. Jalanan masih sepi. Tidak, tentu saja tidak semua orang yang setelah sahurnya tidur. Sebagian mereka aku yakin menghiasi rumahnya dengan lantunan Quran.
Ramadhan, hari-hari ketika siang dipenuhi penantian yang membahagiakan. Ketika hawa nafsu diredam, dan dzikir diperbanyak.
Ramadhan, hari-hari ketika dinginnya malam tak mampu mengalahkan ghirah yang membara dari para umat untuk tetap menegakkan shalat.
Kawan, kamu tahu? Aku suka sekali bulan ini.
Bulan ini adalah bulan kemuliaan.

Bagaimana Ramadhanmu?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.