Atas Nama...
Bismillah,
Ceritanya kita (saya dan teman-teman) mau makan di Jigoku Ramen, referensi dari teteh di tempat kerja. Lokasinya deket sama tempat kerja praktek. Jigoku itu salah satu restoran ramen yang bisa dibilang rame, asik, gawul, dan enak di Bandung. Sebenernya, alasan utamanya adalah di Jigoku itu harganya makanannya terjangkau^^. Saking ramenya, kalau mau makan di sana, mesti ngantriin nama di buku waiting list. Metodenya, nulis nama di buku waiting list berdasarkan urutan datang. Itu artinya yang duluan datang yang dipanggil. Kalau udah tiba giliran kita, biasanya salah satu waiter akan berteriak, "Atas nama X", dengan X sesuai sama nama yang kita tulis di waiting list. First trying makan di Jigoku Ramen, kita mesti nunggu satu bahkan satu setengah jam. Untuk mengisi waktu menunggu yang akan sangat membosankan kalau gak ngapa-ngapain, kita membuka sebuah obrolan,
A1: Sekarang udah nama siapa?
A2: Hm, Juwita. Dua nama lagi giliran kita, bentar lagi kok.
A3: Eh, iya gimana kalau besok-besok kita isi nama kita jadi "Siapa?"
A2: Wkwkwkwkw, ide bagus! Penasaran liat ekspresi waitersnya, haha
A1: Maksdnya?
A3: Iya, ntar jadinya kalau waiternya manggil kita, jadi "Atas Nama Siapa?"
A1: Hahhaa, oh iya. Bole bole. Mesti dicoba tuh! Gimana jadinya kalau kita tulis nama kita "Cinta". Jadi atas nama cinta dong, so sweet. hihihi
A2: Lebih lucu lagi kalau kita tulis "Tuhan, bangsa, dan Almamater" wkwkwkw.
A3: Bisa salam ganesha anak-anak itb yang di sana. wkwkwkwk
Akhirnya, nama kita pun dipanggil. Sayang, nama yang diisi di waiting listnya masih serius.
----
Besoknya, Saya dan teman-teman makan lagi di Jigoku. Kita bener-bener merealisasikan ide "Atas Nama Siapa". Sayangnya pada kesempatan perak ini, Saya gak lagi di TKP, karena shalat dulu. Jadi bagian ini adalah hasil cerita ulang dari teman-teman Saya sebagai pelaku utama. Daaaan...lihat bagaimana ekspresi mas-mas waiternya. Waktu manggil giliran kita, waiternya teriak, "Atas Nama-Siapa!" tapi pas bilang siapa mas waiternya mengecilkan suara sambil senyum-senyum sendiri, campur bingung keliatannya. Hohohohoho, gimana jadinya kalau bener-bener pake nama "Tuhan, Bangsa dan Almamater?" Ini bener-bener kesempatan emas untuk disaksikan. :))
#LifeisFun
Ceritanya kita (saya dan teman-teman) mau makan di Jigoku Ramen, referensi dari teteh di tempat kerja. Lokasinya deket sama tempat kerja praktek. Jigoku itu salah satu restoran ramen yang bisa dibilang rame, asik, gawul, dan enak di Bandung. Sebenernya, alasan utamanya adalah di Jigoku itu harganya makanannya terjangkau^^. Saking ramenya, kalau mau makan di sana, mesti ngantriin nama di buku waiting list. Metodenya, nulis nama di buku waiting list berdasarkan urutan datang. Itu artinya yang duluan datang yang dipanggil. Kalau udah tiba giliran kita, biasanya salah satu waiter akan berteriak, "Atas nama X", dengan X sesuai sama nama yang kita tulis di waiting list. First trying makan di Jigoku Ramen, kita mesti nunggu satu bahkan satu setengah jam. Untuk mengisi waktu menunggu yang akan sangat membosankan kalau gak ngapa-ngapain, kita membuka sebuah obrolan,
A1: Sekarang udah nama siapa?
A2: Hm, Juwita. Dua nama lagi giliran kita, bentar lagi kok.
A3: Eh, iya gimana kalau besok-besok kita isi nama kita jadi "Siapa?"
A2: Wkwkwkwkw, ide bagus! Penasaran liat ekspresi waitersnya, haha
A1: Maksdnya?
A3: Iya, ntar jadinya kalau waiternya manggil kita, jadi "Atas Nama Siapa?"
A1: Hahhaa, oh iya. Bole bole. Mesti dicoba tuh! Gimana jadinya kalau kita tulis nama kita "Cinta". Jadi atas nama cinta dong, so sweet. hihihi
A2: Lebih lucu lagi kalau kita tulis "Tuhan, bangsa, dan Almamater" wkwkwkw.
A3: Bisa salam ganesha anak-anak itb yang di sana. wkwkwkwk
Akhirnya, nama kita pun dipanggil. Sayang, nama yang diisi di waiting listnya masih serius.
----
Besoknya, Saya dan teman-teman makan lagi di Jigoku. Kita bener-bener merealisasikan ide "Atas Nama Siapa". Sayangnya pada kesempatan perak ini, Saya gak lagi di TKP, karena shalat dulu. Jadi bagian ini adalah hasil cerita ulang dari teman-teman Saya sebagai pelaku utama. Daaaan...lihat bagaimana ekspresi mas-mas waiternya. Waktu manggil giliran kita, waiternya teriak, "Atas Nama-Siapa!" tapi pas bilang siapa mas waiternya mengecilkan suara sambil senyum-senyum sendiri, campur bingung keliatannya. Hohohohoho, gimana jadinya kalau bener-bener pake nama "Tuhan, Bangsa dan Almamater?" Ini bener-bener kesempatan emas untuk disaksikan. :))
#LifeisFun
Tidak ada komentar: