Ternyata Ia Masih Lemah

Bismillah,

Ia masih lemah, terlalu lemah bahkan
Terkadang hanya ingin dengan menjentikkan jari, berkumandang, dan menghentakkan kaki, maka semua ini usai, semua ini selesai
Terkadang ingin berlari, maju, membela, dan menjadi perisai, hingga semuanya berakhir, semua ini selesai
Tapi sayang, miskin kuasa, tangan pun hampa
Ia hanya memiliki doa, dan Ia sadar betul bahwa Ia berarti amat lemah bermodal hati. Tapi saat ini hanya itu, hanya itu yang mampu Ia sanggupi...

Ketika iman mulai berbisik dalam senyum, "Aku akan mendoakanmu"
Sesungguhnya senyuman itu pahit rasanya
Ketika iman mulai berkata kala tatap, "Aku hanya mampu mendoakanmu"
Sesungguhnya tatapannya itu sakit
Ketika iman hanya mampu menjerit dengan hati, "Maafkan aku yang lemah ini"
Sesungguhnya jeritan itu menyiksa, pedih
Kini iman hanya sanggup merenung panjang tentang apa yang dapat ia berikan lebih dari sekedar hati

Wahai Pemilik Kuasa, Kuasa-Mu lah yang menyelesaikan semua ini...
Kami lemah, kami harap...


*Teruntuk jiwa yang terlebih dahulu menemui cintanya dengan senyum terindah*

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.