Dialog Riri dan Gigi

Bismillah,

Ini dialog antara Riri dan Gigi,
Riri: Hay! Bagaimana tugasmu? Aku dengar beberapa orang temanmu telah menyelesaikannya.
Gigi: Bagaimana menurutmu? Apa aku harus menjelaskan ulang kondisiku saat ini?!
Riri: Hehe. Kenapa sewot begitu? Apa masalahmu saudariku?
Gigi: Ayolah, kau paham betul seperti apa diriku. Aku benci melakukan hal yang aku tidak mengerti. Aku suntuk setengah mati.
Riri: Tenang dulu. Kau masih punya waktu untuk belajar lagi. Ayo cari terus sampai kau bisa.
Gigi: Apa kau tidak mengerti bahwa aku benci melakukan sesuatu yang aku tidak bisa?!
Riri: ...
/* Sejenak suasana hening */ 
Gigi: Ok, aku salah. Niat baikmu malah kubalas dengan bentakan. Jadi?
Riri: Aku tidak mungkin tidak memaafkanmu. Tapi bagaimana setelah menraktirku terlebih dahulu?
Gigi: Bagaimana jika kau membantuku mengerjakan tugasku? =="
Riri: Hahaha. Kita pending dulu masalah menraktirku. Sekarang dengarkan aku. Percayalah kau pasti bisa, tidak, kau harus bisa. Kau masih punya waktu dan kemampuan untuk menyelesaikan tugasmu. Gi, waktu yang kau punya dan waktu yang temanmu punya itu sama. Tugas yang kau terima dan tugas yang diterima temanmu juga sama.Aku tidak mau gigi yang kukenal jadi lemah begini. Ah, kau tentu paham maksudku.
Gigi: Ingat, otakku tidak sama dengan mereka.
Riri: Tentu saja, tapi kau punya waktu untuk membuatnya berada di posisi yang sama. Selevel.
Gigi: Maksudmu mengejar mereka? Ketika mereka hanya butuh waktu satu malam, aku butuh setahun.
Riri: Setahun? itu terlalu lama. Aku tahu kau bisa mengejarnya seminggu, mungkin kurang :D (membujuk)
Gigi: Entahlah, aku berpikir jika aku mengejarnya dalam waktu seminggu. yang kudapat hanya sesuatu yang berlaku saat itu saja. Aku menginginkan suatu kepahaman jangka panjang.
Riri: Menurutku, kau bisa mengejar keduanya. Kepahaman jangka panjang itu menurut ketika kau rajin berlatih
Gigi: Sulit bagiku. Semua pelajaran menuntut untuk dilatih. Aaarrgh!
Riri: Kau tidak boleh menyerah!
Gigi: Huft...Riri, kau tahu? Entah kenapa sebanyak yang aku baca dan aku pelajari, aku semakin lelah. Hanya membacanya tapi tidak mengerti. Segala kata-katanya memang masuk ke otakku, tapi mereka seperti anak Tk yang langsung berhamburan di taman bermain. Padahal aku telah menyuruh mereka untuk berbaris rapi dan teratur.
Riri: mungkin kau belum sabar menjadi guru mereka. khekhekhe.
Gigi: Jadi menurutmu aku harus sedikit lebih bersabar?
Riri: Tentu saja. Eh, bukan sedikit ya. Harus banyak banyak bersabar. Tolong kau garis bawahi itu.
Gigi: Hm, baiklah :)
Riri: Jadi, mau menraktirku? ;-D

Bahkan tugas mampu membuatku menjadi amoeba yang membelah diri menjadi 2 sisi. Bagaimanapun, keduanya tetap bertemu dalam sebuah titik. Dan saat ini titik itu adalah kesabaran dan tawakal pada Allah. Tetap Berusaha! Semangaaat!!!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.