Rabbi wa Rabbukum
Bismillah…
Ini adalah sebuah
dialaog pendek antara dua orang sahabat yang sedang menatap langit bertaburan bintang.
A: Cobalah lihat langit
di atas kita,
B: Ya, lalu?
A: Apa menurutmu kita
melihat langit yang sama?
B: Jangan bercanda
teman, tentu saja yang kita lihat adalah langit yang sama. Ia begitu besar.
Dari sudut manapun kita melihat yang terlihat adalah langit yang sama.
A: Sekarang, lihatlah
sebuah bintang!
B: Ya, lalu?
A: apa menurutmu kita
melihat bintang yang sama?
B: Ayolah, mana
mungkin?! Ada banyak sekali bintang bertebaran di langit ini dan semuanya
berbeda.
A: Walaupun aku
menunjuk sebelah sana?
B: Ya, tentu saja.
Apalagi di sana bertumpuk banyak bintang-bintang kecil
A: Sekarang, coba lihat bintang yang paling
terang!
B: Hm?
A: Apa menurutmu kita
melihat bintang yang sama?
B: Apa maksudmu?
A: Apa menurutmu kita
melihat bintang yang sama?
B: Entahlah, aku lelah…
A: Tuhan itu… Ia satu,
Ia lah yang maha besar. Seperti memandang langit tadi. Dari sudut mana pun kita
memandang, yang terlihat adalah tanda-tanda kebesarannya. Ia lah tuhan yang
Esa. Namun, ketika kita memandangnya seperti bintang, ia hanya sesuatu kecil
dan kita akan menemukannya berbeda-beda karna menumpuk dan terlalu banyak.
B: Apa menurutmu ketika
kita memandang bintang yang berbeda tadi aku telah melakukan kesalahan karna
memandang bintang yang tidak sesuai dengan keinginanmu?
A: Tidak, Aku tidak
pernah memintamu melihat bintang yang sama seperti yang kulihat. Bintang yang
kau pandang tetap yang kau terlihat oleh matamu. Bintang yang kupandang
tetaplah bintang yang kulihat dengan mataku. Aku juga tidak mengatakan bahwa
kau yang salah, hanya saja bintang yang kau lihat adalah bintang yang salah.
B: Ya, kau benar.
A: Ngomong-ngomong
kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku yang terakhir?
B: …
Tidak ada komentar: