Pendamping

Bismillah..

H-10 menuju ...
...


...


...


...


...


...


...


hilal Ramadhan :p

Eits, serius kali kawan.
Itu lah, kak! Bikin judul cem betul ae. Jadi kapannya ini?
Makanya simak dulu lah post ini.

Ssst, jangan bercanda. Ini tulisan serius!

Tidak, tenang saja #loh. Saya belum press release undangan. Biar jadi rahasia saya, Allah dan dia. Dia yang masih bobo #loh. Eh dia mana? Dia di lauh mahfudz qaqaaa :3
Maafkan sodara-sodara. Ini efek akhir-akhir ini terlalu banyak kena bully sebagai jomblo. In sya a Allah mah bully-bully-an itu sejatinya adalah bentuk doa dari orang-orang sekitar ya. ;-)

Engga, saya ngga bicara soal "pendamping itu". Tapi lebih global daripada itu. peran sebagai pendamping.

Menjadi pendamping itu adalah proses ketika kita belajar untuk lebih di banyak aspek terhadap yang didampingi ya?
Ini soal menjadi kakak saat ini dan menjadi musyrifah waktu saya mengabdi di pondok lalu.

Ketika ada adik yang sakit dan merintih menahan sakitnya, kita akan belajar bagaimana caranya menjadi pribadi yang menguatkan sekaligus di saat yang sama berempati merasakan sakit seperti yang ia rasa. Kita belajar menjadi pribadi yang lebih kuat.

Ketika ada adik yang kebingungan menghadapi masalahnya, kita akan memutar otak bagaimana agar dapat menemukan solusi terbaik yang sejalan dengan pikirannya dan keyakinan tentang kebenaran dalam pandangan "kita". Kita belajar tentang sejatinya sosok pendengar yang baik, belajar lebih cerdas, bijaksana dan hati-hati dalam perkataan dan respon.

Ketika ada adik yang ketakutan menjalani kenyataan, kita belajar bagaimana caranya menjadi pendamping yang tidak lengah pun lelah dalam mendukung mereka. Kita belajar untuk lebih berani dalam langkah kehidupan.

Padahal barangkali kitalah si anak yang dikenal paling manja, paling panik ketika menghadapi masalah, paling tidak siap menerima kenyataan.
Menakjubkan sekali, bagaimana cara Allah mengajarkan hambanya untuk lebih.
Lebih dewasa secara mental, lebih dewasa juga dalam hal iman.

Semoga Allah jadikan kita pendamping yang baik bagi yang didampingi,
Teladan yang menyejukkan bukan membosankan

Semoga setiap jiwa yang sedang berjuang dalam ujiannya tetap selamat menemukan kembali tahta Rabb bagi relung hatinya.
Semoga tidak ada yang kehilangan.
Semoga selalu Allah kuatkan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.