Mata

Bismillah,

Katanya mulai dari mata.
Dari matamu matamu matamu matamu (lagunya ngga berhenti-berhenti. Yang ke-notice cuma potongan ini) ~(`∆`)~

Serem ya...
Begitulah. Menundukkan pandangan menjadi suatu keperluan. Agar rasa yang ditumbuhkan seseorang pada lawan jenisnya tidak asal-asalan. Muncul, dinyatakan dan tersebar.
Mati, dibuang, pun tersebar.

Dan sambil menulis di sini, saya memeriksa liriknya.
"Matamu melemahkanku"
Entah bagaimana pernyataan ini bisa ditangkap sebagai suatu pujian padahal ia adalah peringatan.

Walau suatu ketika ada yang memperhalus peringatan ini dengam memberi istilah, 'ia' adalah amanah, bukan fitnah.
Lalu sayang sekali, kalimat itu mendarat di telinga yang hanya mau mendengar apa yang ingin didengarnya, menyenangkan hatinya, tanpa ada niatan mengubah diri menjadi lebih baik.

Yang melemahkan adalah yang fitnah
Yang menguatkan menjadi amanah

Lantas, kenapa kamu tetap memilih menjadi fitnah, sementara kamu bisa menjadi amanah yang menguatkan penjaganya?

Perhatikanlah..

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.