Berhenti Kecewa

Bismillah,

Umat, kita saat ini, sedang berada dalam gemelut fitnah.
Setidaknya begitu yang kita pikir, amati dan rasai. Masa ketika banyak orang takut terhadap Islam. Bagai orang-orang yang takut hantu padahal tak pernah sekalipun melihatnya ataupun diganggunya. Hanya mendengar kabar dari orang-orang yang justru dihantui oleh imaginasinya sendiri. Ketakutan yang menyebabkan hati berpaling dari kebenaran, membibit musyrik dalam pikiran dan jiwa. Lantas, sekenanya menyamakan agama ini dengan hantu tadi. Tidak tahu tidak pula mencari tahu tapi berpikir paling tahu. Dan lucunya menyebar kabar tentang Islam dengan mengabaikan sikap keadilan. Padahal tak pernah diganggu tapi merasa terganggu.

Umat, kita saat ini, sedang berada dalam kebimbangan.
Banyak yang meragukan aqidahnya sendiri. Galau menentukan arah dan langkah. Kegalauan yang tak menemukan ujung, dan tidak diusahakan agar ditemukan solusinya. Dibiarkan hingga bermutasi menjadi ketidakpedulian tanpa sedikit pun curiga dan resah atas ketidakpahaman. Lalu suatu ketika, ia diminta menentukan sikap dan posisi di mana ia berada. Tanpa pertimbangan apapun dengan entengnya menyatakan sedih atas sikap umat. Menangis prihatin akan kondisi umat yang entah untuk siapa dipersembahkannya air mata itu.

Tanpa sadar,
Ketakutan dan kebimbangan itu menjelma menjadi kekecewaan parah "umat" pada "dirinya sendiri". Kecewa yang menimbulkan sikap antipati, keluar dari persaudaraan ini.

Mengapa tidak kita hentikan kekecewaan ini, lalu kita perbaiki hati yang masih gentar dan ragu. Menjadi hati yang disertai keyakinan lurus mengutuhkan arah kepada Allah, meneguhkan langkah bersama risalah Rasulullah. Hingga ia mengakar menghujam bumi, tak mudah digoyah badai fitnah

Mengapa kita tidak berhenti saja larut dalam perasaan kecewa, dan mulai berkaca. Tentang kebaikan yang telah dan akan kita lakukan untuk membersihkan kekecewaan itu. Semoga bukan "kita" objek kekecewaan yang sesungguhnya, lantas kita mengatasnamakan umat untuk menutupi kelemahan diri sendiri..

Allahua'lam

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.