Canda (1)

Bismillah

Tawa adalah satu kata yang menghiasi hari-hari Canda. Ia bahagia kapan pun, di mana pun. Setiap orang yang bertemu Canda akan rindu pada tawa cerianya. Pembawaan perilaku seorang Canda menumbuhkan rasa nyaman dalam hati yang mulanya hampa. Begitulah Canda, ia hidup seperti namanya.

"Bi.. mau yang manis-manis!" Ujar Canda suatu kali mampir di toko kelontong dekat rumahnya
"Silakan dipilih Ca, mau yang mana? Teh, susu lengkap.. itu jelly juga ada"
"Tapi gratis, boleh Bi?"
"Oh, yasudah kali ini boleh deh buat Canda", jawab Bibi rela walau sempat bergurau manyun
"Mana Bi?"
"Itu Nak, di kulkas"
"Kan maunya senyum Bibi yang manis itu" Canda tertawa menggoda Bibi penjual. Tentu saja Bibi memberikan apa yang diminta Canda, gratis.
"Bisa saja kamu Nak"
"Hehe, Hari ini tetap semangat ya Bi. Nanti pulang kuliah Ca mampir sini lagi. Mau batagor spesialnya Bibi, buat dinner. Tenang Bi, Ca bayar kalo yang ini ehehe" Canda berpamitan dengan Bibi sebelum kembali mengayuh sepedanya menuju sekolah.

Ini adalah sepenggal kisah ceria Canda. Seluruh warga desa sepakat memilih Canda jika seandainya ada pemilihan Gadis Paling Bahagia se-Jagad Raya. Tidak pernah ada yang tahu ketakutan yang disimpan Canda rapat-rapat dalam hatinya.

"Tidak, tidak ada yang boleh tahu!" Tegas Canda pada dinding-dinding bisu kamarnya


Bersambung ...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.