Akbar

Bismillah,


Riri: Gi, ada layar tancap di lapangan komplek. Ikut yuk!
Gigi: Ayuk!!

...Riri dan Gigi berjalan menuju lapangan komplek...

Gigi: Ri, paling depan..
Riri: Yah, belakang aja Gi.
Gigi: Duduk paling depan ngga ada yang ngalangin Ri,
Riri: Duduk paling belakang pandangannya jadi terlihat lebih luas Gi. Ngga bikin sakit mata juga karna cahaya yang terlalu dekat. Ayolah~
Gigi: Yaudah deeeh

... Di tengah-tengah film...

Riri: Gi, kalau layarnya sebesar ini, siapa yang ngga bisa lihat filmnya ya, Gi?
Gigi: Pasti semua yang di sini bisa lihat, kan Ri?
Riri: Iya ya Gi.
Gigi: ...
Riri: Kecuali orang buta Gi.
Gigi: (menoleh lalu menunggu. Hening)
Riri: Begitu pun pandangan manusia terhadap Allah ya Gi?
Gigi: Hm, aku pikir juga gitu Ri. Perwujudan dari Allahuakbar, ya?
Riri: Ho'oh, Maha Besarnya Allah secara fitrah pasti dapat disaksikan seluruh manusia yang kecil dan hina ini.
Gigi: Kecuali manusia itu buta...
Riri: Dibutakan oleh dunia. Dibutakan oleh pendeknya angan-angan. Dibutakan oleh kerasnya hati, kesombongan diri. Dibutakan oleh sesuatu apapun yang menghalanginya menyaksikan keagungan ilahi
Gigi: Atau, ada penghalang. Kita jadi ngga bisa nonton nih Ri karna ada yang berdiri-berdiri ini.
Riri: Semoga kita bukan manusia penghalang itu ya Gi. Jangan jadi manusia yang menghalangi manusia lain mempersaksikan keagungan Allah.
Gigi: Aamiin Ri, Aamiin ya Rabb al'aalamiin


Semoga sebaliknya, kita mampu menjadi manusia yang membuka jalan manusia lainnya menuju ridho Ilahi

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.