Terbiasa

Bismillah,

Terbiasa.
Sudah sering mendengar kalimat:
Bisa karna biasa?

Boleh kan ditambahkan sedikit? Bagaimana kalau menurutku yang tepat adalah:
Bisa karna mau membiasakan?

Awalnya tidak bisa shalat tepat waktu, tapi karna mau membiasakan, jadi bisa shalat tepat waktu.
Awalnya tidak bisa berpuasa ramadhan, tapi karna mau membiasakan, jadi bisa puasa dengan baik.
Mau membiasakan diri melakukan kebaikan adalah pangkal dari bisa menjadi pribadi yang lebih baik

pun
Punya keinginan saja melakukan keburukan, menjadi titik awal membiasakan diri dengan keburukan, hingga akhirnya kenal, paham dan bisa dengan mudah melakukannya.

Tapi,
Ada yang menilai kebaikan dan keburukan sebagai sesuatu yang relatif dan bersifat subjektif.
Mungkin kita hanya lupa, bahwa kebaikan itu adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk Allah dan Rasul-Nya, dan keburukan itu adalah segala sesuatu yang membuat hati ini was-was dan tidak ingin diketahui orang lain apa yang kita kerjakan itu.



Oh, ya? Apa?
Bagaimana dengan terpaksa?
Se-terpaksa apapun, kalau tidak mau, tidak akan. Setidaknya menurutku, pribadi begitu.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.