Kicauan Sang Pipit
Bismillah
Sang Pipit tengah berkicau
Nyanyian sendu lagi lara
Nada hentakan menggema seluruh langit
Sayang, ia berkicau hampa tiada pendengar
Melanglang buana membelah langit
Berbekal sayap indah dari induknya
Mengepak elok sempurna rupa
Sayang, bulunya tercecer berserak dalam tanah beda warna
Pipit kecil itu kini tengah terluka
Kicauannya serak nyaris didominasi udara
Hanya mampu bertengger di sudut ranting pohon
Pohon raksasa kuat akarnya lebat daunnya
Sayang, pipit hanya mampu bersembunyi dan tak dapat terobati
Pipit itu ingin pulang
Terkadang berharap gravitasi menariknya jauh dalam perut bumi
Sesekali mengiba kedatangan seekor semut merah membawa bala bantuan
Sayang, semua hanya harapan tanpa tahu kesudahannya
Sang Pipit tengah berkicau
Nyanyian sendu lagi lara
Nada hentakan menggema seluruh langit
Sayang, ia berkicau hampa tiada pendengar
Melanglang buana membelah langit
Berbekal sayap indah dari induknya
Mengepak elok sempurna rupa
Sayang, bulunya tercecer berserak dalam tanah beda warna
Pipit kecil itu kini tengah terluka
Kicauannya serak nyaris didominasi udara
Hanya mampu bertengger di sudut ranting pohon
Pohon raksasa kuat akarnya lebat daunnya
Sayang, pipit hanya mampu bersembunyi dan tak dapat terobati
Pipit itu ingin pulang
Terkadang berharap gravitasi menariknya jauh dalam perut bumi
Sesekali mengiba kedatangan seekor semut merah membawa bala bantuan
Sayang, semua hanya harapan tanpa tahu kesudahannya
Puisi
Cipt Mentari pagi
Tidak ada komentar: