Prematur
Bismillah,
Cuma sedang ingin menceritakan kejadian tadi pagi.
Ada laba2 (seperti di gambar) yang jalan-jalan di dinding sambil memangku calon anak-anaknya dalam telur berbalut jaringnya. Jaring itu terlihat lembut sekali. Waktu diukur-ukur, laba-labanya ada mungkin sebesar telapak tangan. Wiwiwi
Ada laba2 (seperti di gambar) yang jalan-jalan di dinding sambil memangku calon anak-anaknya dalam telur berbalut jaringnya. Jaring itu terlihat lembut sekali. Waktu diukur-ukur, laba-labanya ada mungkin sebesar telapak tangan. Wiwiwi
Saat sedang seru-serunya mengamati induk laba-laba, kakak saya malah ketakutan sehingga mengagetkan laba-laba. Laba-labanya lari. Ponakan saya tertawa-tawa sambil kegelian sendiri tapi tetep lari ke atas, menghindar cukup jauh dr tkp. Kakak saya mengambil semprotan serangga dan menembakkannya ke laba-laba. Padahal udah saya cegah, laba-laba kan ngga boleh dibunuh. Tapi saya terlambat. Laba-laba itu keburu panik dengan semprotan. Secara tiba-tiba telurnya menetas. Keluarlah bayi laba-laba bejibun. Banyak banget pokoknya. Bayinya prematur sodara-sodara. Sepertinya keluar sebelum waktunya, karena induknya sedang terancam. "Mau tidak mau harus ada generasi yang melanjutkan perjuanganku!", pikir si Induk Laba-laba (yang saya terjemahkan berdasarkan keyakinan pada diri sendiri).
Huhu, maafkan kami laba-laba, tapi kamu memang kegedean, berbulu, dan sedikit menyeramkan.
Sekian.
Terima kasih.
Terima kasih.
Prematur
Reviewed by Kisah Fajr
on
Agustus 23, 2014
Rating: 5